LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA GURU PADA KABUPATEN SIMALUNGUN
Oleh :
KISMAN ERIANTO SIHALOHO / MI
200901030274
PROGRAM STUDI
D-III MANAJEMEN INFORMATIKA
AKADEMI
MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
AMIK TUNAS
BANGSA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
Perkembangan teknologi khususnya komputer dewasa ini sangat pesat. Bahkan diseluruh bagian–bagian pada Kantor manapun telah menggunakan teknologi komputer sebagai pengolahan data. Pengolahan data telah menjadi suatu kebutuhan yang
mendesak diberbagai bidang kehidupan termasuk Dinas
Pendidikan Kabupaten Simalungun . Sebagian besar kantor telah menjadikan pengolahan data sebagai bagian yang penting bagi
kelangsungan kegiatan kantor. Pengolahan data juga
salah satu sarana terpenting bagi Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungunn dimana dengan menggunakan sistem pengolahan data dapat mengolah dan mengakses data yang diperlukan
dengan cepat dan tepat sehingga dapat memanfaatkan waktu yang tersisa dengan
kegiatan-kegiatan yang lain.
Seiring semakin ketatnya persaingan dalam
dunia perkantoran, keberadaan pengolahan data menjadi informasi secara terkomputerisasi menjadi sangat penting. Hal itu
dikarenakan pengolahan data secara terkomputerisasi dapat memberikan kontribusi
yang besar untuk kinerja suatu kantor. Jika dibandingkan
pengolahan data secara manual, pengolahan data secara terkomputerisasi memiliki
kelebihan, seperti : pengolahan datanya yang cepat, dapat mendukung pengolahan
data dalam skala besar, mengumpulkan, menyimpan dan memproses data untuk
menghasilkan informasi yang dapat membantu kantor dalam melakukan perencanaan
strategi dan pengambilan keputusan secara cepat.
Pada
Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, telah menggunakan teknologi
komputer sebagai alat pengolahan data untuk memperlancar proses pekerjaan yang
ada dalam ruang lingkup Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun.
Pengolahan data pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten
Simalungun khususnya di bagian Keuangan lebih cepat dikelola karena menggunakan
Komputer yaitu dengan Program Microsoft Excell. Yang menjadi permasalahan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun adalah belum memiliki progam tersendiri.
Berdasarkan permasalahan
diatas, maka penulis mengambil judul Praktek Kerja Lapangan “PERANCANGAN
DAN IMPLEMENTASI DATA GURU PADA KABUPATEN SIMALUNGUN”
1.2.
Tujuan
Dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Tujuan
- Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) merupakan salah satu
hal yang harus dilakukan setiap lembaga akademi ( kejuruan ) ataupun
perguruan tinggi untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai dalam
bidangnya masing–masing.
- Agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang
lebih luas untuk membiasakan hidup mandiri.
- Meningkatkan
ilmu pengetahuan penulis pada saat mengadakannya Paktek Kerja Lapangan.
- Membina
hubungan yang baik dengan lembaga pendidikan khususnya AMIK TUNAS BANGSA
Pematangsiantar dengan dunia usaha.
- Memenuhi syarat program pendidikan diploma tiga ( 3
) pada AMIK TUNAS BANGSA.
Manfaat
Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan Computer yang
didapat oleh penulis selama masa perkuliahan.
1.
Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara AMIK TUNAS
BANGSA dengan instansi tempat mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
2.
Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang
ditempatkan dikantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun kita mendapatkan
ilmu dan pengalaman tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
3.
Menggunakan hasil atau data-data kerja praktek untuk
dikembangkan manjadi Tugas Akhir ( TA ).
Tujuan
Tujuan adalah :
-
Memperluas
pengetahuan Mahasiswa / I pada lapangan kerja.
-
Meningkatkan
kemampuan atau keahlian Mahasiswa / I sebagai salah satu bekal untuk mamasuki
lapangan kerja.
-
Sebagai
tempat pengaplikasian dan melatih ketrampilan Mahasiswa / I
1.3.
Lokasi,
Waktu dan tempat Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan. Penulis melaksanakanya pada
Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun yang terletak di Komplek Perkantoran
Pematang Raya. Dari tanggal 08 Agustus 2010 s/d 08 September 2010.
GAMBARAN
UMUM DINAS PENDIDIKAN
2.1.
Profil
Singkat Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun
Pembangunan pendidikan di Kabupaten Simalungun
memiliki perkembangan dari waktu ke
waktu dan arah pembangunan tersebut harus tetap mengacu pada tujuan dan sasaran
pendidikan nasional sesuai pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003. Salah satu tujuan pokok pendidikan kita adalah bagaimana upaya
peningkatan mutu sumber daya manusia di daerah ini melalui layanan pendidikan
yang ada sampai tahun 2009 ini. Untuk itulah tetap diperlukan data dan
informasi yang lengkap tidak hanya menyangkut data di lingkungan Dinas
Pendidikan (Disdik) melainkan juga data lain yang mempengaruhi proeses
pembangunan pendidikan dimaksud.
Dalam hal
itu diperlukan sinkronisasi data yang digunakan dengan instansi lainnya, karena
pada kenyataan sering tiap instansi
memiliki data masing-masing dan diperlukan integrasi data pada setiap instansi
itu. Agar diperoleh data yang terintegrasi, lengkap, dan mutakhir
mengenai keadaan pendidikan maka perlu dikaitkan dengan data dan informasi di
luar Dinas Pendidikan seperti administrasi pemerintah daerah, demografi,
geografi, ekonomi, sosial budaya dan agama serta transportasi dan komunikasi.
Selain itu, untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan tidak hanya dapat
dilakukan melalui faktor internal pendidikan melainkan juga harus dilihat
faktor eksternal lainnya atau di luar pendidikan.
Kemajuan pendidikan di Simalungun cukup
menggembirakan. Pelaksanaan program pembangunan pendidikan di daerah ini telah
menyebabkan makin berkembangnya suasana belajar mengajar di berbagai jenis dan
jenjang pendidikan.
Dengan dilaksanakannya program pembangunan, pelayanan
pendidikan telah dapat menjangkau daerah terpencil, daerah dengan penduduk
miskin, dan daerah jarang dengan dibangunnya sekolah di daerah tersebut. Secara
rinci, pembangunan di setiap jenjang pendidikan tidak sama, oleh karena itu,
akan dijelaskan tentang keadaan tingkat SD (Sekolah Dasar), tingkat SLTP
(Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), serta tingkat SM (Sekolah Menengah).
2.1.1. Tingkat SD (SD dan
MI)
Berdasarkan
data yang ada pada tahun 2007/2008, jumlah SD 850 unit dan MI sebanyak 37 unit
, siswa seluruhnya sebesar 113.725 orang untuk SD dan 4791 orang siswa MI, dan
lulusan sebesar SD tahun 2007 adalah
16.990 orang dan MI 782 orang. Untuk menampung sejumlah siswa tersebut,
tersedia ruang kelas sebanyak 5.107 ruang kelas (pada sekolah negeri) dan untuk
SD keseluruhan 5.237 lokal. Pada akhir
tahun 2007 keadaan ruangan yang kondisi baik adalah 2.943 (56 %),1.765 ruang
kondisi rusak ringan (33%), dan 529 (11%) kondisi rusak berat. Kondisi ini
khusus pada SD Negeri saja sebagai binaan utama Dinas Dikjar Simalungun. Sedang
Guru yang mengajar di SD negeri sebanyak 6.249 orang. Dari jumlah itu
sebanyak 633 orang (10 persen) adalah layak mengajar, 2.057orang
berpendidikan D2 (32 persen) semi layak, dan 3441orang ( 55 persen) tidak layak mengajar (SPG dan
SMP).
Bila
dilihat menurut status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih banyak di SD jika
dibandingkan dengan MI. Sebaliknya, jumlah madrasah swasta lebih banyak di MI
jika dibandingkan dengan SD. Hal ini disebabkan karena MI lebih banyak dibangun
oleh yayasan swasta sedangkan SD lebih banyak dibangun oleh pemerintah melalui
program bantuan pembangunan sekolah dasar yang lebih dikenal dengan SD Inpres.
2.1.2. Tingkat SLTP (SLTP dan MTs)
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2007/2008, jumlah
SMP dan MTs sebanyak 49 negeri dan 97 swasta (yang aktif tinggal 92 unit) serta
MTS berjumlah 68 unit,, siswa SMP seluruhnya sebesar 39.906 orang dan 10.716
siswa MTS, dan porsentase lulusan SMP 98,05 %. Untuk menampung sejumlah siswa
SMP negeri dan swasta tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 1.321 lokal,,
dengan rincian 994 kondisi baik, 254. dengan kondisi rusak ringan, dan 73 kondisi rusak berat.
Guru yang mengajar di SMP sebanyak 1.669 orang di negeri
dan 1.154 orang di sekolah swasta. Khusus di sekolah negeri di antaranya yaitu 653 orang
(39 persen) adalah layak mengajaratau berpendidikan S1, dan 644
berpendidikan D2-D3(39 persen) semi layak, dan 372 orang (22 persen) tidak
layak mengajar. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SMP negeri
terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 39 Unit,dan laboratorium sebesar 26
lab.kimia, 7 lab. Komputer, lab. IPA 7 unit dan Lab. Biologi dan fisika 5
unit,kedaan ini khusus untuk SMP negeri.
2.1.3. Tingkat SM (SM dan MA)
Berdasarkan data
yang ada pada tahun 2007/2008, jumlah SMA, SMK, dan MA sebanyak 103 unit, siswa
baru tingkat I sebesar 10.230 siswa, siswa seluruhnya sebesar 28.096 orang, dan
lulusan sebesar 6.207 (khusus SMA/SMK). Untuk menampung sejumlah siswa
tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 731, dengan rincian 638 kondisi baik,80
rusak ringan, dan 13 kondisi rusak berat dengan jumlah kelas sebesar 618
(SMA/SMK) Guru yang mengajar di SMA, SMK
dan MA sebanyak 2.697, di antaranya yaitu 1.601 orang 777•
(60 persen) adalah layak mengajar,
347 (12 persen) semi layak, dan 659 (24
persen) tidak layak mengajar.
Untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar di SMA, SMK dan MA terdapat fasilitas perpustakaan
sebesar 53,ruang UKS sebesar 10, laboratorium sebesar 63, keterampilan sebesar
9 , BP sebesar 23, serba guna sebesar 8, Bengkel sebesar 19, dan ruang praktik
sebesar 28. (Tabel 2.9).Bila
dibandingkan antara siswa SMU dengan SMK yaitu 16.043 dan 9.141 ternyata jumlah
siswa SMA lebih besar. Hal ini disebabkan jumlah SMA juga lebih besar jika
dibandingkan dengan jumlah SMK. Selain itu, pembangunan SMA lebih murah
sehingga wajar jika SMU lebih banyak. Sesuai dengan banyaknya siswa yang ada,
lulusan SMA juga lebih banyak jika dibandingkan dengan lulusan SMK.
Dari ketiga jenis sekolah yang ada,
jumlah ruang kelas yang paling besar memiliki kondisi yang baik di SMA 391
lokal, sedangkan ruang kelas yang memiliki kondisi rusak berat terdapat pada
juga di SMA yaitu 8 (delapan) lokal. Melihat kondisi yang rusak berat ini,
selayaknya jika pada jenis sekolah tersebut diprioritaskan untuk memperoleh
bantuan rehabilitasi terlebih dahulu dibandingkan dengan dua jenis sekolah
lainnya.
Selanjutnya, jika dilihat guru yang layak mengajar,
ternyata paling banyak di SMA yaitu
sebesar 88 persen (526) dan yang
terkecil di SMK yaitu sebesar 55 persen (311 dari 562). Bila dilihat fasilitas
sekolah yang seharusnya ada, ternyata tidak semua fasilitas yang ada dimiliki
oleh SMA, MA, atau SMK. Perpustakaan, lapangan olahraga, UKS terdapat di tiga
jenis sekolah, sedangkan bengkel dan ruang praktik hanya di SMK. Kondisi
sekolah yang tidak memiliki fasilitas tersebut hendaknya menjadi prioritas
dalam pembangunan fasilitas tersebut.
2.3.
Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten
Simalungun
A. VISI
Visi: “Terwujudnya masyarakat yang beriman
dan bertaqwa, menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,menguasai kecakapan
hidup, cinta tanah air, berdisiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi melalui
pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien.”
Cita-cita yang tersirat dari visi diatas adalah
terwujudnya masyarakat yang maju melalui pendidikan yang bermutu. Masyarakat
yang maju selalu diikuti oleh proses transformasi struktural, yang menandai
suatu perubahan dari masyarakat yang agraris menuju masyarakat berbasis
industri. Bahkan di era global sekarang, transformasi itu berjalan dengan
sangat cepat yang kemudian mengantarkan pada masyarakat berpengetahuan (knowledge society). Di dalam masyarakat berpengetahuan, peranan ilmu
pengetahuan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sangat dominan.
Namun, masyarakat Kabupaten Simalungun yang sebagian besar masih berciri
agraris belum sepenuhnya mampu memanfaatkan iptek yang mengalami perkembangan
pesat dan menjadi penggerak utama (prime mover) perubahan masyarakat.
Apalagi
tingkat buta aksara di Kabupaten Simalungun tahun 2008 adalah 2,15 % (usia
15-49 tahun) dengan jumlah sekitar 9.500 orang buta aksara menjadikan
Simalungun pada posisi ke 15 pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sumatera
Utara.
Oleh karena itu, pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan zaman. Jelas,
pendidikan bertugas untuk menyiapkan peserta didik agar dapat mencapai
peradaban yang maju melalui perwujudan suasana belajar yang kondusif, aktifitas
pembelajaran yang menarik dan mencerahkan, serta proses pendidikan yang
kreatif. Dengan demikian, peserta didik dapat belajar secara terus-menerus agar
beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia, mampu menggali ilmu pengetahuan dan
menguasai teknologi, memiliki etika dan kepribadian tangguh, dan kaya ekspresi
estetika dalam merespons perubahan dan perkembangan masyarakat dalam perspektif
persaingan global, tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa yang berdaulat.
B.
MISI
Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun mempunyai
misi sebagai berikut:
·
Menuntaskan
Wajar Dikdas sembilan tahun.
·
Meningkatkan
APK dan APM disemua jenjang pendidikan.
·
Mewujudkan
pembinaan pendidikan yang bermutu.
·
Mewujudkan
sekolah yang bermutu, mandiri, transparan, akuntabel, dalam lingkungan suasana
yang sehat, nyaman dan tenteram dengan meningkatkan partisipasi komunitas
sekolah dan masyarakat.
·
Mewujudkan
implementasi KBK dan muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan daerah dan
kemampuan masyarakat Simalungun;
·
Mewujudkan
mutu lulusan untuk mendukung kebutuhan ekonomi daerah dan pasar global.
·
Melaksanakan
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tujuan pokok pembangunan pendidikan
sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan.
2.4.
Tugas setiap bagian di Dinas Pendidikan
Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut:
1.
Kepala Dinas Pendidikan mempunyai
rincian tugas:
a.
Memimpin, mengkoordinir, mengelola kegiatan dinas
pendidikan sehingga tercapai visi dan misi dinas pendidikan.
b.
Menyiapkan konsep kebijakan operasional program
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
non formal sesuai dengan perencanaan strategis tingkat propinsi dan nasional.
c.
Sosialisasi dan pelaksaan standar nasional
pendidikan di tingkat kabupaten.
d.
Pengelolaan dan penyelengaraan pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, menengah dan pendidikan non formal.
e.
Memonitor dan mengawasi pelaksanaan UAS/UAN di
tingkat kabupaten.
f.
Pemberian izin pendirian serta pencabutan izin
satuan pendidikan formal TK, satuan pendidikan dasar, menengah dan
penyelenggaraan pendidikan non formal.
g.
Penyelenggaraan/pengelolaan, pemantauan dan evaluasi
satuan pendidikan sekolah dasar bertaraf internasional.
h.
Pemberian izin pendirian serta pencabutan izin dan
penyelenggaraan/pengelolaan satuan pendidikan dasar dan menengah berbasis
keunggulan local.
i.
Pemberian dukungan sumber daya terhadap
penyelenggaraan perguruan tinggi.
j.
Peremajaan data dalam sistem informasi managemen
pendidikan nasional untuk tingkat kabupaten.
k.
Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan.
l.
Koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dasar.
m.
Sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar.
n.
Sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar
kompetensi lulusan pendidikan dasar.
o.
Sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum
tingkat satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar.
p.
Pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan
pendidikan pada pendidikan dasar.
q.
Pengawasan terhadap sarana dan prasarana pendidikan.
r.
Perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga
kependidikan.
s.
Membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal.
t.
Koordinasi, fasilitasi, memonitoring, dan evaluasi
pelaksanaan ujian sekolah.
u.
Penyediaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah.
v.
Pelaksanaan evaluasi pengelola, dan pencapaian
standar nasional, satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan pada usia dini,
pendidikan dasar, menengah dan pendidikan non formal.
w.
Pengendalian mutu pendidikan skala kabupaten.
x.
Pengelolaan anggaran dinas.
y.
Pembinaan/pengawasan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas
(UPTD).
2. Sekretaris
mempunyai rincian tugas :
a.
Mengkoordinasi penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan
administratif.
b.
Melaksanakan pengelolaan administrasi umum.
c.
Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
d.
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
e.
Melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan.
f.
Melaksanakan pengelolaan administrasi akuntabilitas.
g.
Merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat
kelengkapan kantor.
h.
Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, arsip dan
dokumen lainnya, membubuhkan paraf surat keseluruhan surat dinas.
i.
Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan
bertanggung jawab atas keamanan kantor.
j.
Melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya
bersih, budaya kerja dan budaya tertib.
k.
Mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan
melaksanakan perjalanan dinas.
l.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas.
m.
Memelihara, merawat, menjaga, dan mengawasi,
inventaris kantor.
3.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Umum
mempunyai rincian tugas :
a.
Melaksanakan penatausahaan administrasi perkantoran
meliputi pembukuan, pengelolaan surat-surat, pendistribusian surat masuk dan
surat keluar, arsip dan dokumentasi.
b.
Melaksanakan penatausahaan kepegawaian antara lain
kenaikan pangkat, gaji berkala, mutasi, penyusunan DUK, kehadiran pegawai, cuti
dan DP3.
c.
Menghimpun dan mendokumentasikan produk-produk hokum
yang menyangkut tugas pokok dan fungsi dinas.
d.
Menyusun rencana kegiatan rumah tangga dinas
meliputi administrasi perjalanan dinas, kebersihan kantor, listrik, air, dan
telepon serta keamanan kantor.
e.
Menyusun perencanaan kebutuhan perlengkapan rumah
tangga dinas.
f.
Melaksanakan inventarisasi, pengadaan dan
pemeliharaan/perawatan barang-barang inventaris.
g.
Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan rapat-rapat dinas..
4.
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai
rincian tugas :
a.
Melaksanakan pengelolaan dan penatausahaan keuangan
dinas, meliputi, penerimaan, penyimpanan, penyaluran, pertanggungjawaban dan
pembukuan, pengarsipan dokumen/bukti pengeluaran uang.
b.
Melakukan verifikasi harian atas penerimaan.
c.
Melakukan SPP.
d.
Menyusun SPM.
e.
Meneliti dan menguji bukti penerimaan, penyimpanan
dan pengeluaran uang.
f.
Menghimpun peraturan perundang-undangan di bidang
keuangan.
g.
Menyusun laporan keuangan dinas.
5.
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program
mempunyai rincian tugas :
a.
Menyusun rencana program kerja untuk jangka pendek,
menngah maupun jangka panjang.
b.
Memonitoring pelaksanaan program, potensi dan
pengolahan data serta pembuatan laporan bulanan, triwulan dan tahunan.
c.
Mengkoordinasikan dengan Kepala Bidang / Kasi
terkait dalam perencanaan dan realisasi pelaksanaan kegiatan.
6.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar
mempunyai rincian tugas :
a.
Perumusan konsep kebijakan pimpinan yang menyangkut
pembinaan dan pelaksanaan kurikulum sekolah TK, SD, SLB dan SLTP.
b.
Menyusun rencana dan program pengembangan kualitas
dan pembinaan kualitas sekolah TK, SD, SLB dan SLTP serta wajib pendidikan
dasar.
c.
Mengkoordinasikan perencanaan pengadaan tenaga
edukasi dan tenaga teknis lainnya.
d.
Melaksanakan pemantauan, penilaian dan bimbingan
evaluasi belajar dan tes lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
sekolah TK, SD, SLB dan SLTP.
e.
Perumusan konsep kebijakan tentang pemerataan tenaga
pendidik dan kependidikan pada sekolah TK, SD, SLB dan SLTP Negeri dan Swasta.
f.
Melaksanakan pembinaan dan pengelolaan administrasi
sekolah TK, SD, SLB serta SLTP Negeri dan Swasta.
g.
Mempersiapkan bahan rekomendasi pemberian izin
operasional, perubahan akreditasi dan pemberian bantuan kepada TK, SD dan SLTP
Swasta.
h.
Merumuskan konsep kebijakan tentang pengangkatan
kepala sekolah TK, SD dan SLTP.
i.
Melaksanakan sosialisasi, pembinaan, dan
pengendalian dalam penyelenggaraan pendidikan dasar, sesuai ketentuan yang
ditetapkan.
j.
Melaksanakan pembinaan siswa, kurikulum, dan
pembelajaran Dikdas, sesuai ketentuan yang ditetapkan.
k.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
7.
Kepala Seksi Kurikulum mempunyai
rincian tugas :
a.
Mempersiapkan petunjuk dan pedoman pelaksanaan
desiminasi kurikulum TK, SD, SLB dan SLTP.
b.
Mempersiapkan kalender pendidikan TK, SD, SLB dan
SLTP.
c.
Mempersiapkan pedoman dan petunjuk teknis serta
sosialisasi tentang metode mengajar dan evaluasi belajar pada sekolah TK, SD,
SLB, dan SLTP.
d.
Mengolah dan mengembangkan teknis evaluasi TK, SD,
SLB, dan SLTP.
e.
Menilai dan menyusun bahan evaluasi belajar TK, SD,
SLB, dan SLTP.
f.
Memonitor, melakukan pencatatan dan keabsahan/pengesahan
surat tanda tamat belajar/ijazah TK, SD, SLB dan SLTP.
g.
Menyusun inventarisasi dokumentasi dan laporan hasil
evaluasi belajar TK, SD, SLB, dan SLTP.
h.
Mencatat dan menilai buku pelajaran murid, buku
pegangan guru dan buku perpustakaan TK, SD, SLB, dan SLTP.
i.
Mempersiapkan usul, saran dan pertimbangan tentang
penyempurnaan kurikulum TK, SD, SLB dan SLTP.
j.
Menyusun petunjuk pedoman penerimaan siswa baru
serta meneliti mutasi/perpindahan siswa.
BAB III
PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1.
Pelaksanaan PKL
PKL dilaksanakan selama 1
(satu) bulan, sebelum melaksanakan PKL terlebih dahulu penulis membawa Surat
Pengantar dari AMIK TUNAS BANGSA yang ditujukan langsung kepada Sub Bagian Umum
dan disetujui oleh Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun.
Yang berlokasi di Komplek
Perkantoran Pematang Raya. Adapun waktu pelaksanaannya dimulai sejak tanggal 08
Agustus sampai dengan 08 September 2011. Waktu kerja praktek mulai pukul 07.30
WIB s.d 16.00 WIB.
3.2.
Sistem yang berjalan
Sumber daya komputer yang tersedia di ruangan
tempat penulis melakukan kerja praktek sangat mendukung untuk melakukan semua
tugas yang diberikan kepada penulis selama kegiatan krja praktek berlangsung.
Adapun
sumber daya komputer yang tersediah diruangan tempat penulis melakukan praktek
yaitu:
1. 2 Unit komputer di bagian Keuangan.
2. 2 Unit komputer di bagian Pendidikan Dasar.
3. 2 Unit koputer di bagian Tata Usaha.
4. 3 Unit komputer di bagian Sarana dan
Prasarana.
5. 1 Unit komputer di bagian Pendidikan
Menengah.
6. 1 Unit komputer di bagian Penyusunan
Program.
Total komputer pada Kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten Simalungun memiliki 11 unit komputer. Spesfikasi unit komputer
rata-rata menggunakan komputer pentium 4. Sistem operasi Windows Xp. Sistem
yang berjalan masih menggunakan aplikasi Microsoft Office 2003.
3.3.
Hasil Pengamatan
Setelah satu bulan penulis melakukan Kerja
Praktek di Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, penulis telah melakukan
pengamatan tentang kerja para pegawai meskipun masih banyaknya kekurangan dalam
pengamatan yang penulis lakukan, namun penulis telah berusaha semaksimal
mungkin dalam pengamatan tersebut.
Selama kerja praktek di Dinas Pendidikan
Kabupaten Simalungun dari pelaksaan kerja praktek ini penulis banyak memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam dunia kerja.
Dalam kerja praktek ini penulis juga telah berusaha
mengimplementasi ilmu pengetahuan yang penulis dapatkan salama proses
perkuliahan dan kemudian membandingkannya sehingga penulis dapat mengembangkan
dan meningkatkan sikap profesionalisme, kreatif dan terampil.
Adapun hasil yang penulis peroleh dari pengamatan dan pelaksanaan secara
langsung adalah sebagai berikut:
Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun masih pengolahan data menggunakan
Microsoft Excell 2003 yang mana membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
memproses datanya.
3.5.
Pemecahan
Masalah
Dari hasil pengamatan penulis melakukan Kerja Praktek di Dinas
Pendidikan Kabupaten Simalungun penulis menemukan pemecahan masalah, yaitu:
penulis
melakukan kerja praktek di bagian merekap dan mengentri data-data guru setiap
kecamatan di Kabupaten Simalungun dengan kerendahan hati penulis ingin membantu
memecahkan masalah agar segala kekurangan yang menimbulkan terganggunya proses
kerja agar segala kekurangan yang menimbulkan terganggunya proses kerja tidak
lagi terulang. Salah satu pemecahannya adalah dengan membuat sistem pengolahan
data siswa penerima dana BOS dengan menggunakan bahasa pemrogrman visual basic
6.0 dan Database SQL server 2000, agar menghasilkan informasi yang akurat
tentang Rekapitulasi siswa penerima
dana BOS di Kabupaten Simalungun.
Proses rekapitulasi siswa penerima dana BOS dilakukan di komputer mulai
dari menginput siswa penerima dana
BOS, pengeditan jumlah siswa
tiap semester,dan pengecekan
kebenaran data yang diterima dari setiap sekolah di Kabupaten Simalungun tiap
kecamatan secara manual. Penyimpanan program ini dilakukan dengan penambahan
database dan form, dimana dalam form tersebut akan ada suatu button yang berisi
pilihan untuk menampilkan kelayar. Hal ini mempermudah pegawai untuk mengecek rekapitulasi siswa penerima
dana BOS.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Setelah penulis selesai melaksanakan Praktek Kerja Lapangan yang dimulai
tanggal 08 agustus 2011 sampai dengan 08 September 2011 , penulis dapat mengambil
kesimpulan, yaitu:
1.
Pengumpulan
data yang terkomputerisasi sehingga dapat melakukan pencarian data dengan cepat
secara efektif dan efisien.
2.
Disiplin
dan dedikasi tinggi para pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun yang
sangat baik.
3.
Praktek
Kerja Lapangan (PKL) mempunyai manfaat yang besar, karena dapat menambah
wawasan dan melatih penulis agar dapat menyesuaikan diri pada dunia kerja.
4.2.Saran
Saran-saran yang
dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut:
1.
Dinas
Pendidikan Kabupaten Simalungun agar lebih mengembangkan dan meningkatkan
pengolahan datanya karena kemajuan teknologi yang terus berkembang dan demi
kemajuan serta pemekaran Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun.
2.
Perlu
adanya pengembangan sistem pengolahan data.
3.
Dengan
rendah hati penulis ingin menyampaikan bahwa Laporan Kerja Praktek Lapangan ini
masih jauh dari sempurna, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari semua pihak demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar