Senin, 27 Februari 2012


LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA GURU PADA KABUPATEN SIMALUNGUN

logo1
 












Oleh :
KISMAN ERIANTO SIHALOHO / MI
200901030274




PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN INFORMATIKA
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
AMIK TUNAS BANGSA
2011

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
                        Perkembangan teknologi khususnya komputer dewasa ini sangat pesat. Bahkan diseluruh bagian–bagian pada Kantor manapun telah menggunakan teknologi komputer sebagai pengolahan data. Pengolahan data telah menjadi suatu kebutuhan yang mendesak diberbagai bidang kehidupan termasuk  Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun . Sebagian besar kantor telah menjadikan pengolahan data sebagai bagian yang penting bagi kelangsungan kegiatan kantor. Pengolahan data juga salah satu sarana terpenting bagi Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungunn dimana dengan menggunakan sistem pengolahan data dapat mengolah dan mengakses data yang diperlukan dengan cepat dan tepat sehingga dapat memanfaatkan waktu yang tersisa dengan kegiatan-kegiatan yang lain.
            Seiring semakin ketatnya persaingan dalam dunia perkantoran, keberadaan pengolahan data menjadi informasi secara terkomputerisasi menjadi sangat penting. Hal itu dikarenakan pengolahan data secara terkomputerisasi dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kinerja suatu kantor. Jika dibandingkan pengolahan data secara manual, pengolahan data secara terkomputerisasi memiliki kelebihan, seperti : pengolahan datanya yang cepat, dapat mendukung pengolahan data dalam skala besar, mengumpulkan, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang dapat membantu kantor dalam melakukan perencanaan strategi dan pengambilan keputusan secara cepat.
       Pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, telah menggunakan teknologi komputer sebagai alat pengolahan data untuk memperlancar proses pekerjaan yang ada dalam ruang lingkup Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun. Pengolahan data pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun  khususnya di bagian Keuangan  lebih cepat dikelola karena menggunakan Komputer yaitu dengan Program Microsoft Excell. Yang menjadi permasalahan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun adalah belum memiliki progam tersendiri.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul Praktek Kerja Lapangan “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA GURU PADA KABUPATEN SIMALUNGUN”

1.2.               Tujuan Dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan
            Tujuan
  1. Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) merupakan salah satu hal yang harus dilakukan setiap lembaga akademi ( kejuruan ) ataupun perguruan tinggi untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai dalam bidangnya masing–masing.
  2. Agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas untuk membiasakan hidup mandiri.
  3. Meningkatkan ilmu pengetahuan penulis pada saat mengadakannya Paktek Kerja Lapangan.
  4. Membina hubungan yang baik dengan lembaga pendidikan khususnya AMIK TUNAS BANGSA Pematangsiantar dengan dunia usaha.
  5. Memenuhi syarat program pendidikan diploma tiga ( 3 ) pada AMIK TUNAS BANGSA.
Manfaat
Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan Computer yang didapat oleh penulis selama masa perkuliahan.
1.      Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara AMIK TUNAS BANGSA dengan instansi tempat mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
2.      Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang ditempatkan dikantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun kita mendapatkan ilmu dan pengalaman tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
3.      Menggunakan hasil atau data-data kerja praktek untuk dikembangkan manjadi Tugas Akhir ( TA ).
Tujuan
Tujuan adalah :
-            Memperluas pengetahuan Mahasiswa / I pada lapangan kerja.
-            Meningkatkan kemampuan atau keahlian Mahasiswa / I sebagai salah satu bekal untuk mamasuki lapangan kerja.
-            Sebagai tempat pengaplikasian dan melatih ketrampilan Mahasiswa / I


1.3.            Lokasi, Waktu dan tempat Kerja Praktek
            Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan. Penulis melaksanakanya pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun yang terletak di Komplek Perkantoran Pematang Raya. Dari tanggal 08 Agustus 2010 s/d 08 September 2010.






BAB II
GAMBARAN UMUM DINAS PENDIDIKAN

2.1.        Profil Singkat Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun
Pembangunan pendidikan di Kabupaten Simalungun memiliki perkembangan  dari waktu ke waktu dan arah pembangunan tersebut harus tetap mengacu pada tujuan dan sasaran pendidikan nasional sesuai pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Salah satu tujuan pokok pendidikan kita adalah bagaimana upaya peningkatan mutu sumber daya manusia di daerah ini melalui layanan pendidikan yang ada sampai tahun 2009 ini. Untuk itulah tetap diperlukan data dan informasi yang lengkap tidak hanya menyangkut data di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) melainkan juga data lain yang mempengaruhi proeses pembangunan pendidikan dimaksud.
Dalam hal itu diperlukan sinkronisasi data yang digunakan dengan instansi lainnya, karena pada kenyataan sering  tiap instansi memiliki data masing-masing dan diperlukan integrasi data pada setiap instansi itu. Agar diperoleh data yang terintegrasi, lengkap, dan mutakhir mengenai keadaan pendidikan maka perlu dikaitkan dengan data dan informasi di luar Dinas Pendidikan seperti administrasi pemerintah daerah, demografi, geografi, ekonomi, sosial budaya dan agama serta transportasi dan komunikasi. Selain itu, untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan tidak hanya dapat dilakukan melalui faktor internal pendidikan melainkan juga harus dilihat faktor eksternal lainnya atau di luar pendidikan.



Kemajuan pendidikan di Simalungun cukup menggembirakan. Pelaksanaan program pembangunan pendidikan di daerah ini telah menyebabkan makin berkembangnya suasana belajar mengajar di berbagai jenis dan jenjang pendidikan.
Dengan dilaksanakannya program pembangunan, pelayanan pendidikan telah dapat menjangkau daerah terpencil, daerah dengan penduduk miskin, dan daerah jarang dengan dibangunnya sekolah di daerah tersebut. Secara rinci, pembangunan di setiap jenjang pendidikan tidak sama, oleh karena itu, akan dijelaskan tentang keadaan tingkat SD (Sekolah Dasar), tingkat SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), serta tingkat SM (Sekolah Menengah).
2.1.1.    Tingkat SD (SD dan MI)
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2007/2008, jumlah SD 850 unit dan MI sebanyak 37 unit , siswa seluruhnya sebesar 113.725 orang untuk SD dan 4791 orang siswa MI, dan lulusan sebesar SD tahun 2007 adalah  16.990 orang dan MI 782 orang. Untuk menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 5.107 ruang kelas (pada sekolah negeri) dan untuk SD keseluruhan 5.237 lokal.  Pada akhir tahun 2007 keadaan ruangan yang kondisi baik adalah 2.943 (56 %),1.765 ruang kondisi rusak ringan (33%), dan 529 (11%) kondisi rusak berat. Kondisi ini khusus pada SD Negeri saja sebagai binaan utama Dinas Dikjar Simalungun. Sedang Guru yang mengajar di SD negeri sebanyak 6.249 orang. Dari jumlah itu sebanyak  633 orang  (10 persen) adalah layak mengajar, 2.057orang berpendidikan D2 (32 persen) semi layak, dan 3441orang  ( 55 persen) tidak layak mengajar (SPG dan SMP). 
Bila dilihat menurut status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih banyak di SD jika dibandingkan dengan MI. Sebaliknya, jumlah madrasah swasta lebih banyak di MI jika dibandingkan dengan SD. Hal ini disebabkan karena MI lebih banyak dibangun oleh yayasan swasta sedangkan SD lebih banyak dibangun oleh pemerintah melalui program bantuan pembangunan sekolah dasar yang lebih dikenal dengan SD Inpres.

2.1.2.    Tingkat SLTP (SLTP dan MTs)
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2007/2008, jumlah SMP dan MTs sebanyak 49 negeri dan 97 swasta (yang aktif tinggal 92 unit) serta MTS berjumlah 68 unit,, siswa SMP seluruhnya sebesar 39.906 orang dan 10.716 siswa MTS, dan porsentase lulusan SMP 98,05 %. Untuk menampung sejumlah siswa SMP negeri dan swasta tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 1.321 lokal,, dengan rincian 994 kondisi baik, 254. dengan kondisi rusak ringan, dan 73   kondisi rusak berat.
Guru yang mengajar di SMP sebanyak 1.669 orang di negeri dan 1.154 orang di sekolah swasta. Khusus di sekolah negeri  di antaranya yaitu  653 orang  (39 persen) adalah layak mengajaratau berpendidikan S1, dan 644 berpendidikan D2-D3(39 persen) semi layak, dan 372 orang (22 persen) tidak layak mengajar. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SMP negeri terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 39 Unit,dan laboratorium sebesar 26 lab.kimia, 7 lab. Komputer, lab. IPA 7 unit dan Lab. Biologi dan fisika 5 unit,kedaan ini khusus untuk SMP negeri.

2.1.3.    Tingkat SM (SM dan MA)
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2007/2008, jumlah SMA, SMK, dan MA sebanyak 103 unit, siswa baru tingkat I sebesar 10.230 siswa, siswa seluruhnya sebesar 28.096 orang, dan lulusan sebesar 6.207 (khusus SMA/SMK). Untuk menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 731, dengan rincian 638 kondisi baik,80 rusak ringan, dan 13 kondisi rusak berat dengan jumlah kelas sebesar 618 (SMA/SMK)  Guru yang mengajar di SMA, SMK dan MA sebanyak 2.697, di antaranya yaitu 1.601 orang 777•
(60 persen) adalah layak mengajar, 347 (12 persen) semi layak, dan 659 (24  persen) tidak layak mengajar.

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SMA, SMK dan MA terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 53,ruang UKS sebesar 10, laboratorium sebesar 63, keterampilan sebesar 9 , BP sebesar 23, serba guna sebesar 8, Bengkel sebesar 19, dan ruang praktik sebesar 28.  (Tabel 2.9).Bila dibandingkan antara siswa SMU dengan SMK yaitu 16.043 dan 9.141 ternyata jumlah siswa SMA lebih besar. Hal ini disebabkan jumlah SMA juga lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah SMK. Selain itu, pembangunan SMA lebih murah sehingga wajar jika SMU lebih banyak. Sesuai dengan banyaknya siswa yang ada, lulusan SMA juga lebih banyak jika dibandingkan dengan lulusan SMK.
  Dari ketiga jenis sekolah yang ada, jumlah ruang kelas yang paling besar memiliki kondisi yang baik di SMA 391 lokal, sedangkan ruang kelas yang memiliki kondisi rusak berat terdapat pada juga di SMA yaitu 8 (delapan) lokal. Melihat kondisi yang rusak berat ini, selayaknya jika pada jenis sekolah tersebut diprioritaskan untuk memperoleh bantuan rehabilitasi terlebih dahulu dibandingkan dengan dua jenis sekolah lainnya.
Selanjutnya, jika dilihat guru yang layak mengajar, ternyata  paling banyak di SMA yaitu sebesar 88  persen (526) dan yang terkecil di SMK yaitu sebesar 55 persen (311 dari 562). Bila dilihat fasilitas sekolah yang seharusnya ada, ternyata tidak semua fasilitas yang ada dimiliki oleh SMA, MA, atau SMK. Perpustakaan, lapangan olahraga, UKS terdapat di tiga jenis sekolah, sedangkan bengkel dan ruang praktik hanya di SMK. Kondisi sekolah yang tidak memiliki fasilitas tersebut hendaknya menjadi prioritas dalam pembangunan fasilitas tersebut.

2.3.            Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun
A. VISI
Visi: “Terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,menguasai kecakapan hidup, cinta tanah air, berdisiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi melalui pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien.”

Cita-cita yang tersirat dari visi diatas adalah terwujudnya masyarakat yang maju melalui pendidikan yang bermutu. Masyarakat yang maju selalu diikuti oleh proses transformasi struktural, yang menandai suatu perubahan dari masyarakat yang agraris menuju masyarakat berbasis industri. Bahkan di era global sekarang, transformasi itu berjalan dengan sangat cepat yang kemudian mengantarkan pada masyarakat berpengetahuan (knowledge society). Di dalam masyarakat berpengetahuan, peranan ilmu pengetahuan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sangat dominan. Namun, masyarakat Kabupaten Simalungun yang sebagian besar masih berciri agraris belum sepenuhnya mampu memanfaatkan iptek yang mengalami perkembangan pesat dan menjadi penggerak utama (prime mover) perubahan masyarakat.
Apalagi tingkat buta aksara di Kabupaten Simalungun tahun 2008 adalah 2,15 % (usia 15-49 tahun) dengan jumlah sekitar 9.500 orang buta aksara menjadikan Simalungun pada posisi ke 15 pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sumatera Utara.
Oleh karena itu, pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan zaman. Jelas, pendidikan bertugas untuk menyiapkan peserta didik agar dapat mencapai peradaban yang maju melalui perwujudan suasana belajar yang kondusif, aktifitas pembelajaran yang menarik dan mencerahkan, serta proses pendidikan yang kreatif. Dengan demikian, peserta didik dapat belajar secara terus-menerus agar beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia, mampu menggali ilmu pengetahuan dan menguasai teknologi, memiliki etika dan kepribadian tangguh, dan kaya ekspresi estetika dalam merespons perubahan dan perkembangan masyarakat dalam perspektif persaingan global, tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa yang berdaulat.
B.     MISI
Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun mempunyai misi sebagai berikut:
·                     Menuntaskan Wajar Dikdas sembilan tahun.
·                     Meningkatkan APK dan APM disemua jenjang pendidikan.
·                     Mewujudkan pembinaan pendidikan yang bermutu.
·                     Mewujudkan sekolah yang bermutu, mandiri, transparan, akuntabel, dalam lingkungan suasana yang sehat, nyaman dan tenteram dengan meningkatkan partisipasi komunitas sekolah dan masyarakat.
·                     Mewujudkan implementasi KBK dan muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan daerah dan kemampuan masyarakat Simalungun;
·                     Mewujudkan mutu lulusan untuk mendukung kebutuhan ekonomi daerah dan pasar global.
·                     Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tujuan pokok pembangunan pendidikan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan.


2.4.                Tugas setiap bagian di Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut:
1.                  Kepala Dinas Pendidikan mempunyai rincian tugas:
a.                Memimpin, mengkoordinir, mengelola kegiatan dinas pendidikan sehingga tercapai visi dan misi dinas pendidikan.
b.               Menyiapkan konsep kebijakan operasional program pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal sesuai dengan perencanaan strategis tingkat propinsi dan nasional.
c.                Sosialisasi dan pelaksaan standar nasional pendidikan di tingkat kabupaten.
d.               Pengelolaan dan penyelengaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, menengah dan pendidikan non formal.
e.                Memonitor dan mengawasi pelaksanaan UAS/UAN di tingkat kabupaten.
f.                Pemberian izin pendirian serta pencabutan izin satuan pendidikan formal TK, satuan pendidikan dasar, menengah dan penyelenggaraan pendidikan non formal.
g.               Penyelenggaraan/pengelolaan, pemantauan dan evaluasi satuan pendidikan sekolah dasar bertaraf internasional.
h.               Pemberian izin pendirian serta pencabutan izin dan penyelenggaraan/pengelolaan satuan pendidikan dasar dan menengah berbasis keunggulan local.
i.                 Pemberian dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan perguruan tinggi.
j.                 Peremajaan data dalam sistem informasi managemen pendidikan nasional untuk tingkat kabupaten.
k.                           Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan.
l.                 Koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar.
m.             Sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar.
n.               Sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar kompetensi lulusan pendidikan dasar.
o.               Sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar.
p.               Pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar.
q.                           Pengawasan terhadap sarana dan prasarana pendidikan.
r.                             Perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan.
s.                Membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal.
t.                 Koordinasi, fasilitasi, memonitoring, dan evaluasi pelaksanaan ujian sekolah.
u.                           Penyediaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah.
v.               Pelaksanaan evaluasi pengelola, dan pencapaian standar nasional, satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan pada usia dini, pendidikan dasar, menengah dan pendidikan non formal.
w.                         Pengendalian mutu pendidikan skala kabupaten.
x.                           Pengelolaan anggaran dinas.
y.               Pembinaan/pengawasan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD).
2.      Sekretaris mempunyai rincian tugas :
a.                Mengkoordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif.
b.               Melaksanakan pengelolaan administrasi umum.
c.                Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
d.               Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
e.                Melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan.
f.                Melaksanakan pengelolaan administrasi akuntabilitas.
g.               Merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat kelengkapan kantor.
h.               Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, arsip dan dokumen lainnya, membubuhkan paraf surat keseluruhan surat dinas.
i.                 Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas keamanan kantor.
j.                 Melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih, budaya kerja dan budaya tertib.
k.               Mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan melaksanakan perjalanan dinas.
l.                 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas.
m.             Memelihara, merawat, menjaga, dan mengawasi, inventaris kantor.
3.                  Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Umum mempunyai rincian tugas :
a.                Melaksanakan penatausahaan administrasi perkantoran meliputi pembukuan, pengelolaan surat-surat, pendistribusian surat masuk dan surat keluar, arsip dan dokumentasi.
b.               Melaksanakan penatausahaan kepegawaian antara lain kenaikan pangkat, gaji berkala, mutasi, penyusunan DUK, kehadiran pegawai, cuti dan DP3.
c.                Menghimpun dan mendokumentasikan produk-produk hokum yang menyangkut tugas pokok dan fungsi dinas.
d.               Menyusun rencana kegiatan rumah tangga dinas meliputi administrasi perjalanan dinas, kebersihan kantor, listrik, air, dan telepon serta keamanan kantor.
e.                Menyusun perencanaan kebutuhan perlengkapan rumah tangga dinas.
f.                Melaksanakan inventarisasi, pengadaan dan pemeliharaan/perawatan barang-barang inventaris.
g.               Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan rapat-rapat dinas..
4.                  Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas :
a.                Melaksanakan pengelolaan dan penatausahaan keuangan dinas, meliputi, penerimaan, penyimpanan, penyaluran, pertanggungjawaban dan pembukuan, pengarsipan dokumen/bukti pengeluaran uang.
b.               Melakukan verifikasi harian atas penerimaan.
c.                Melakukan SPP.
d.               Menyusun SPM.
e.                Meneliti dan menguji bukti penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang.
f.                   Menghimpun peraturan perundang-undangan di bidang keuangan.
g.               Menyusun laporan keuangan dinas.
5.                  Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai rincian tugas :
a.                Menyusun rencana program kerja untuk jangka pendek, menngah maupun jangka panjang.
b.               Memonitoring pelaksanaan program, potensi dan pengolahan data serta pembuatan laporan bulanan, triwulan dan tahunan.
c.                Mengkoordinasikan dengan Kepala Bidang / Kasi terkait dalam perencanaan dan realisasi pelaksanaan kegiatan.
6.               Kepala Bidang Pendidikan Dasar mempunyai rincian tugas :
a.                Perumusan konsep kebijakan pimpinan yang menyangkut pembinaan dan pelaksanaan kurikulum sekolah TK, SD, SLB dan SLTP.
b.               Menyusun rencana dan program pengembangan kualitas dan pembinaan kualitas sekolah TK, SD, SLB dan SLTP serta wajib pendidikan dasar.
c.                Mengkoordinasikan perencanaan pengadaan tenaga edukasi dan tenaga teknis lainnya.
d.               Melaksanakan pemantauan, penilaian dan bimbingan evaluasi belajar dan tes lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sekolah TK, SD, SLB dan SLTP.
e.                Perumusan konsep kebijakan tentang pemerataan tenaga pendidik dan kependidikan pada sekolah TK, SD, SLB dan SLTP Negeri dan Swasta.
f.                Melaksanakan pembinaan dan pengelolaan administrasi sekolah TK, SD, SLB serta SLTP Negeri dan Swasta.
g.               Mempersiapkan bahan rekomendasi pemberian izin operasional, perubahan akreditasi dan pemberian bantuan kepada TK, SD dan SLTP Swasta.
h.               Merumuskan konsep kebijakan tentang pengangkatan kepala sekolah TK, SD dan SLTP.
i.                 Melaksanakan sosialisasi, pembinaan, dan pengendalian dalam penyelenggaraan pendidikan dasar, sesuai ketentuan yang ditetapkan.
j.                 Melaksanakan pembinaan siswa, kurikulum, dan pembelajaran Dikdas, sesuai ketentuan yang ditetapkan.
k.               Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
7.               Kepala Seksi Kurikulum mempunyai rincian tugas :
a.          Mempersiapkan petunjuk dan pedoman pelaksanaan desiminasi kurikulum TK, SD, SLB dan SLTP.
b.         Mempersiapkan kalender pendidikan TK, SD, SLB dan SLTP.
c.          Mempersiapkan pedoman dan petunjuk teknis serta sosialisasi tentang metode mengajar dan evaluasi belajar pada sekolah TK, SD, SLB, dan SLTP.
d.         Mengolah dan mengembangkan teknis evaluasi TK, SD, SLB, dan SLTP.
e.          Menilai dan menyusun bahan evaluasi belajar TK, SD, SLB, dan SLTP.
f.          Memonitor, melakukan pencatatan dan keabsahan/pengesahan surat tanda tamat belajar/ijazah TK, SD, SLB dan SLTP.
g.         Menyusun inventarisasi dokumentasi dan laporan hasil evaluasi belajar TK, SD, SLB, dan SLTP.
h.         Mencatat dan menilai buku pelajaran murid, buku pegangan guru dan buku perpustakaan TK, SD, SLB, dan SLTP.
i.           Mempersiapkan usul, saran dan pertimbangan tentang penyempurnaan kurikulum TK, SD, SLB dan SLTP.
j.           Menyusun petunjuk pedoman penerimaan siswa baru serta meneliti mutasi/perpindahan siswa.



BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1.               Pelaksanaan PKL
            PKL dilaksanakan selama 1 (satu) bulan, sebelum melaksanakan PKL terlebih dahulu penulis membawa Surat Pengantar dari AMIK TUNAS BANGSA yang ditujukan langsung kepada Sub Bagian Umum dan disetujui oleh Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun. Yang berlokasi di Komplek Perkantoran Pematang Raya. Adapun waktu pelaksanaannya dimulai sejak tanggal 08 Agustus sampai dengan 08 September 2011. Waktu kerja praktek mulai pukul 07.30 WIB s.d 16.00 WIB.

3.2.               Sistem yang berjalan
            Sumber daya komputer yang tersedia di ruangan tempat penulis melakukan kerja praktek sangat mendukung untuk melakukan semua tugas yang diberikan kepada penulis selama kegiatan krja praktek berlangsung.
            Adapun sumber daya komputer yang tersediah diruangan tempat penulis melakukan praktek yaitu:
1.      2 Unit komputer di bagian Keuangan.
2.      2 Unit komputer di bagian Pendidikan Dasar.
3.      2 Unit koputer di bagian Tata Usaha.
4.      3 Unit komputer di bagian Sarana dan Prasarana.
5.      1 Unit komputer di bagian Pendidikan Menengah.
6.      1 Unit komputer di bagian Penyusunan Program.
Total komputer pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun memiliki 11 unit komputer. Spesfikasi unit komputer rata-rata menggunakan komputer pentium 4. Sistem operasi Windows Xp. Sistem yang berjalan masih menggunakan aplikasi Microsoft Office 2003.



3.3.               Hasil Pengamatan
Setelah satu bulan penulis melakukan Kerja Praktek di Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, penulis telah melakukan pengamatan tentang kerja para pegawai meskipun masih banyaknya kekurangan dalam pengamatan yang penulis lakukan, namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam pengamatan tersebut.
Selama kerja praktek di Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun dari pelaksaan kerja praktek ini penulis banyak memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam dunia kerja.
Dalam kerja praktek ini penulis juga telah berusaha mengimplementasi ilmu pengetahuan yang penulis dapatkan salama proses perkuliahan dan kemudian membandingkannya sehingga penulis dapat mengembangkan dan meningkatkan sikap profesionalisme, kreatif dan terampil.
Adapun hasil yang penulis peroleh dari pengamatan dan pelaksanaan secara langsung adalah sebagai berikut:
Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun masih pengolahan data menggunakan Microsoft Excell 2003 yang mana membutuhkan waktu yang cukup lama dalam memproses datanya.
3.5.            Pemecahan Masalah
Dari hasil pengamatan penulis melakukan Kerja Praktek di Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun penulis menemukan pemecahan masalah, yaitu:
penulis melakukan kerja praktek di bagian merekap dan mengentri data-data guru setiap kecamatan di Kabupaten Simalungun dengan kerendahan hati penulis ingin membantu memecahkan masalah agar segala kekurangan yang menimbulkan terganggunya proses kerja agar segala kekurangan yang menimbulkan terganggunya proses kerja tidak lagi terulang. Salah satu pemecahannya adalah dengan membuat sistem pengolahan data siswa penerima dana BOS dengan menggunakan bahasa pemrogrman visual basic 6.0 dan Database SQL server 2000, agar menghasilkan informasi yang akurat tentang Rekapitulasi siswa penerima dana BOS di Kabupaten Simalungun.
Proses rekapitulasi siswa penerima dana BOS dilakukan di komputer mulai dari menginput siswa penerima dana BOS, pengeditan jumlah siswa tiap semester,dan pengecekan kebenaran data yang diterima dari setiap sekolah di Kabupaten Simalungun tiap kecamatan secara manual. Penyimpanan program ini dilakukan dengan penambahan database dan form, dimana dalam form tersebut akan ada suatu button yang berisi pilihan untuk menampilkan kelayar. Hal ini mempermudah pegawai untuk mengecek rekapitulasi siswa penerima dana BOS.















BAB IV
                            KESIMPULAN DAN SARAN
                                                    
4.1. Kesimpulan
Setelah penulis selesai melaksanakan Praktek Kerja Lapangan yang dimulai tanggal 08 agustus 2011 sampai dengan 08 September 2011 , penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu:
1.         Pengumpulan data yang terkomputerisasi sehingga dapat melakukan pencarian data dengan cepat secara efektif dan efisien.
2.         Disiplin dan dedikasi tinggi para pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun yang sangat baik.
3.         Praktek Kerja Lapangan (PKL) mempunyai manfaat yang besar, karena dapat menambah wawasan dan melatih penulis agar dapat menyesuaikan diri pada dunia kerja.
4.2.Saran
Saran-saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut:
1.        Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun agar lebih mengembangkan dan meningkatkan pengolahan datanya karena kemajuan teknologi yang terus berkembang dan demi kemajuan serta pemekaran Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun.
2.        Perlu adanya pengembangan sistem pengolahan data.
3.        Dengan rendah hati penulis ingin menyampaikan bahwa Laporan Kerja Praktek Lapangan ini masih jauh dari sempurna, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi perbaikan dimasa yang akan datang.